Penularan COVID-19 Melalui Udara di Kantor Jakarta

Kluster perkantoran di Jakarta merupakan salah satu tempat dengan potensi penularan COVID-19 melalui udara

Penyumbang terbesar angka positif COVID-19 di Indonesia berasal dari DKI Jakarta. Bahkan, angka proporsi di Jakarta lebih dari 26 persen, yang artinya dari seluruh Indonesia, seperempat penderita COVID-19 berada di satu daerah itu saja.

Dari banyaknya kasus COVID-19 di Jakarta, perkantoran menjadi salah satu tempat dengan penyebaran tertinggi, mulai dari kementerian, kepolisian, perusahaan swasta dan masih banyak lagi.


Salah satu penyebaran COVID-19 yang paling berpotensi adalah melalui udara karena perkantoran di Jakarta merupakan tempat yang memiliki sirkulasi udara minim dan dikelilingi ACyang membuat udara menjadi dingin dan kering karena ini kondisi yang membuat virus lebih bisa bertahan hidup di udara. Bahkan, penelitian menemukan bahwa virus korona ini bisa melayang-layang di udara sampai enam belas jam dan tetap berpotensi menginfeksi manusia.

Gambar SARS-CoV-2 aerosol dalam mikroskopis elektronik dari waktu ke waktu. A, B: pada awal aerolisasi; C, D: dari 10 menit suspensi aerosol; E, F: dari 16 jam suspensi aerosol.


Masalahnya, semenjak PSBB telah dibuka, mobilitas masyarakat ke tempat kerja semakin meningkat dan membuat potensi penyebaran COVID-19 bisa melonjak. Bahkan, survei BPS dengan big data menunjukkan bahwa pada masa PSBB transisi mobilitas di rumah mengalami penurunan.


Dengan dilonggarkannya PSBB dan semakin banyaknya perkantoran dibuka, ketika korona bisa melayang di udara, bagaimana kita bisa terhindar dari COVID-19?

simak video berikut ini!



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Darurat Kesehatan Mental Indonesia Selama Pandemi

Beban Mental dan Ancaman Kekerasan pada Perempuan di Masa WFH

Gangguan Kesehatan Mental dan Kekerasan Intai Anak Selama PJJ