Anak-Anak dan COVID-19

Anak-anak ternyata memiliki risiko sama besar terinfeksi virus korona dengan kelompok umur lain. Meskipun anak-anak memang kelompok umur yang paling kecil dalam kasus positif COVID-19 di Indonesia, namun bisa saja mereka terinfeksi korona tanpa gejala.


Riset pada lebih dari 10 ribu penduduk Korea Selatan menunjukkan bahwa generasi sebelum umur 20 tahun merupakan penderita COVID-19 terbesar tanpa gejala. Tentu saja mereka menjadi lebih berbahaya karena bisa menjadi carrier virus ke generasi-generasi lebih tua yang lebih rentan terhadap infeksi virus ini.


Bahkan, anak mungkin lebih rentan terpapar virus corona karena keterbatasan pengetahuannya, terutama pada penggunaan masker.

"Anak-anak lebih rentan karena belum tau bagaimana fungsi penggunaan masker," ungkap Spesialis Anak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jati Padang Jakarta dr. Charles M.Sc., Sp.A dalam talkshow "Perlindungan Ibu, Anak, dan Balita dari Covid-19" di Media Center Satgas Covid-19 Graha BNPB Jakarta pada Rabu (13/10) siang.


dr. Charles M.Sc., Sp.A

 

Dokter Charles lebih lanjut menjelaskan bahwa ketika anak terinfeksi virus COVID-19, upaya isolasinya akan lebih mengeluarkan tenaga ekstra karena anak masih membutuhkan pendampingan dari orang tua. Apalagi ketika isolasi tersebut dilakukan di rumah sakit

"Saat isolasi dilakukan di rumah sakit, itu akan sulit sebenarnya. Anak-anak perlu didampingi. Saat anak terbukti positif [COVID-19], anaknya harus didampingi siapa?" jelas dr Charles. "Keluarga terdekatnya yang negatif atau yang positif juga?"

Untuk isolasi mandiri di rumah, protokolnya akan sama. Namun, yang terpenting adalah bagaimana mencegah anak-anak terinfeksi COVID-19. Ditambah banyak orang tua sudah mulai bosan dengan berdiam diri di rumah untuk mencegah penularan virus ini sehingga mereka sebisa mungkin menahan diri untuk tidak keluar rumah.

"Lebih baik menahan rasanya bosan daripada menunggu anak saat mereka sakit," pungkas dr Charles.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Darurat Kesehatan Mental Indonesia Selama Pandemi

Beban Mental dan Ancaman Kekerasan pada Perempuan di Masa WFH

Gangguan Kesehatan Mental dan Kekerasan Intai Anak Selama PJJ